KABEDE.CO.ID, SUNGAIPENUH – Gubernur Jambi, Al Haris meletakan batu pertama pembangunan Asrama santri pondok Al-quran Darul Hufadz Hidayah, Desa Permai Indah, Kecamatan Koto Baru Kota Sungai Penuh didampingi Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh dan turut hadir tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat, Senin kemarin (08/11/2021).
“Dalam sambutannya ia menyampaikan atas nama Pemerintah Provinsi Jambi saya ucapkan terima kasih kepada pembina rumah Tahfidz Al Qur’an, H. Fajran yang juga Ketua DPRD Kota Sungai Penuh telah mengabdikan dirinya untuk umat dan bertekad baik untuk membumikan Al-Qur’an di Kota Sungai Penuh,” ucap Gubernur Al Haris
Dikatakan Al Haris, bahwa sebagai manusia kebanyakan sibuk mengurus dunia, berkerja bolak balik siang dan malam, tetapi ada yang dilupakan yaitu beramal. “Beramal bukan sholat saja termasuk mendirikan pondok seperti ini juga beramal, membuka untuk umat dan nanti ada orang miskin belejar disini nantinya tamat Al-Qur’an, itulah amalnya untuk kita terus mengalir, ” kata Al Haris.
“ Di akhir pidatonya gubernur jambi ikut meyumbangkan bantuan untuk pembagunan pondok pesantren Darul Hufadz sebanyak 150.000.000 Seratus Lima Puluh Juta Rupiah, tambahnya lagi dalam program pembangunan Provinsi Jambi kita juga sudah menganggarkan dana bantuan untuk pendidikan Pondok Pesantren, Insya Allah tahun depan kita bisa bantu lagi,” sambungnya.
Disampaikan Gubernur Al Haris bahwa saat ini, banyaknya fenomena mental anak anak muda yang rusak, dikarenakan penggunaan teknologi yang salah kaprah.
Al Haris mengatakan sangat mendukung pembangunan rumah Tahfidz Al Qur’an sebagai upaya membentengi generasi muda kita dari pergaulan yang tidak menentu”., Pungkasnya.
H. Fajran selaku Pembina pesantren juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Gubernur Jambi Al haris yang berkesempatan hadir peletakan batu pertama pembangunan Pondok pesantren.
Ucapan yang senada dalam pidatonya H. Fajran sampaikan kalau anak anak yang hafiz Qur’an dipergunakannya teknologi itu untuk belajar Al-Qur’an, bukan untuk memutar film yang aneh-aneh, artinya kita juga sudah mendidik anak anak bangsa ini untuk memahami untuk belajar teknologi, kedepannya pembelajaran agama semakin tinggi, ditengah- tengah kemajuan zaman dan kemajuan teknologi juga merusak mental mereka, ke depannya kita sangat mengharapkan banyaknya hafidz Al Qur’an yang dengan banyaknya Hafidz Qur’an Allah akan memberi berkah bagi kita semua,” ujar Fajran. (JNR)
Discussion about this post