KABEDE.CO.ID, KERINCI – Akibat mewabahnya pandemi covid-19 yang terjadi pada awal 2020 yang lalu dunia usaha dari sektor pariwisata menjadi salah satu sektor usaha yang terkena pukulan telak dari wabah covid-19.
Dimana Dinas Pemerintah Masyarakat dan Desa Kabupaten Kerinci mencatat sedikitnya terdapat 14 desa di Kabupaten Kerinci yang memiliki badan usaha milik desa atau bumdes bergerak di Bidang Pariwisata ikut terkena imbas.
Lantaran adanya pembatasan bepergian ke objek wisata maupun penutupan destinasi wisata, guna mencegah penyebaran covid-19.
“Akibat wabah pandemi covid-19, Badan Usaha Milik Desa yang bergerak di bidang pariwisata di Kabupaten Kerinci mengalami kerugian lantaran berkurangnya pemasokan.” kata Kabid Keuangan dan Aset Daerah Dinas Pemerintah Masyarakat dan desa Kemdepit, Kamis (24/6).
Menurut Kepala Bidang Keuangan dan Aset Daerah Dinas Pemerintah Masyarakat dan Desa Kemdepit menuturkan, setiap moment baik libur tahun baru, libur sekolah maupun saat libur lebaran, desa wisata di Kabupaten Kerinci mampu menghasilkan pendapatan hingga 50 juta lebih dengan adanya wabah pandemi covid-19 pendapatan desa wisata tersebut ikut tergerus.
“Ini tidak dapat kita pungkiri,dengan adanya pembatasan maupun penutupan destinasi wisata pada momen saat libur sekolah maupun lebaran,pendapatan yang di dapat oleh penggelola desa wisata ikut menurun tajam.” sambung Kemdapit.
Disamping itu, Kemdepit menambahkan tidak semua bumdes yang ada di kabupaten Kerinci mengelami kerugian/lantaran berkurangnya jumlah pengunjung,namun terdapat juga bumdes yang bergerak di Bidang Keuangan, Sound System, Pam Desa masih tetap beroperasi dan mendapatkan keuntungan meski di tengah pandemi.
Ia berharap kondisi ini cepat pulih sehingga Badan Usaha Milik Desa yang bergerak di bidang wisata maupun yang lainnya,bisa lebih berkembang.(asep)
Discussion about this post